COBLOS BOS

Coblos Bos

MENCOBLOS pada 9 April 2014, aha, asik memang. Yups, inilah pesta demokrasi. Tapi tunggu dulu, ada pihak lain yang merasa kalau mencoblos itu tak berguna. Sia-sia, hanya buang waktu saja.

Mereka percaya kalau mencoblos itu tak menguntungkan, tidak membawa perubahan yang berarti. Dianggap oleh mereka, yang menguntungkan itu hanya mereka-mereka yang dicoblos.


Daripada merasa dikibuli oleh politisi-politisi penjual kecap, lebih baik mereka angkat tangan saja, tak mau menyerahkan suara mereka jatuh kepangkuan para calon wakil rakyat, yang jelas-jelas masih dipertanyakan jiwa kerakyatannya.


(sketsa by budi susilo)

Yah, itulah pola pemikiran mereka. Pastinya siapa saja berhak untuk menyatakan pendapat, yang telah tumbuh subur di alam demokrasi ini. Mau berpendapat pro atau kontra, silahkan saja, yang penting muaranya saling menghargai pendapat.

Sekarang orang pintar bilang, obat mujarab perubahan adalah pergantian kekuasaan. Bukan harus menunggu apa yang disebut dengan Ratu Adil, atau Satrio Paningit.

Sirkulasi peralihan politik saat ini diperlukan. Pemerintahan yang sudah berjalan selama ini dinyatakan belum memuaskan. Beberapa bidang di tiap lini kebangsaan, seperti ekonomi dan tenaga kerja aksinya masih minimal.

Saatnya, mereka yang belum puas atas kinerja pemerintahan selama ini untuk menyuarakan suara, memilih calon pemimpin yang dianggap layak melalui sebuah bilik Tempat Pemungutan Suara.

Memilih Golput itu hak setiap orang, tapi rasanya ini bagian dari sikap putus asa. Ada baiknya mencoblos, ikut memilih agar nanti ketika wakil rakyat yang dipilih dan menjadi pemimpin, kita juga bisa punya hak untuk menagih program kerakyatan mereka.

Itulah kalau jadi wakil rakyat, harus siap lahir batin, besar sabar, merelakan jiwa dan raga untuk bangsa. Saat wakil rakyat tak lagi amanat, maka rakyat yang memilih mereka berhak untuk mengkritisi, dan menagih janjinya.

Sedangkan mereka yang golput, mungkin tak akan dapat berbuat banyak, ruang gerak untuk mengkritisi tertutup. Kalau pun mereka yang golput ikut kritis pada pemerintahan yang terpilih nanti, rasanya tidak etis, berarti telah menguburkan sikap konsistensinya. Bukannya begitu, kan. Makanya coblos bos, agar pas. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN