DOA YANG MENGUBAH TAKDIR

Doa Yang Mengubah Takdir

IBADAH puasa ramadhan dalam Al Quran disunggung di beberapa ayat. Mengenai ini, dapat dilihat di surat Al Baqarah ayat 183, yang intinya mengenai syariat, atau aturan yang menegaskan puasa ramadhan adalah wajib bagi mereka yang bertakwa kepada Allah. 

Kemudian juga disinggung di Al Baqarah ayat 184 dan 185 yang inti bunyinya mengenai orang-orang seperti apa yang berpuasa ramadhan. Sama halnya, puasa ramadhan juga dibahas di ayat 187. 

Namun, ada perbedaan yang bisa ditemukan dalam Al Baqarah dalam ayat 186. Uniknya di tengah-tengah ayat tadi, di ayat 186 tidak membahas tentang puasa Ramadhan, padahal harusnya sama, karena satu rangkaian dengan ayat angka surat Al Baqarah tersebut. 

“Ayat 186-nya tidak bahas tentang puasa dan bulan ramadhan,” ungkap Ustad  Abdullah Hakam Syah dalam taushiyah sebelum berbuka puasa di Masjid Agung Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis 3 Juli 2014.

Bunyi ayat 186 dalam surat Al Baqarah adalah, “Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu mendapat petunjuk, dalam kebenaran.”

Karena itu, kata Ustad Hakam, menegaskan bahwa bulan ramadhan merupakan kesempatan emas bagi kaum muslim untuk berdoa sebanyak-banyaknya, sebab telah dijamin, doa yang sungguh-sungguh selama ramadhan akan dikabulkan. “Doa-doanya mustajab. Saya anjurkan yang berpuasa sempatkan waktu untuk berdoa secara khusuk,” tuturnya.

Seperti pernah disunggung oleh rasul Muhammad SAW, jikalau ada orang yang berpuasa setiap hari, kemudian saat jelang berbuka puasa lalu berdoa kepada Allah, maka doanya tidak akan ditolak. 

Senada juga di hari sebelum dan setelah sahur, merupakan waktu yang tepat untuk berdoa kepada Allah, memohon harapan dan ampunan. “Kita berdoa sebelum azan Subuh, atau juga di 1/3 malam, sholat tahajut, maka doa akan dikabulkan,” ungkapnya.

Berikutnya doa mujarab adalah, doa yang dilakukan oleh seseorang, namun tanpa sepengetahuan dari yang didoakan. Contohnya si A selalu mendoakan B, tetapi si B sendiri tidak tahu kalau dirinya di doakan oleh si A. 

Lalu ada lagi doa yang mujarab, yakni doa yang dilakukan oleh sesama anggota keluarga sendiri. Waktu doa di bulan puasa ramadhan sangat pas, terutama dilakukan saat pada sahur bersama keluarga atau di malam hari usai sholat tarawih. 

“Doa itu adalah kekuatan. Jadi jangan anggap remeh dengan kegiatan doa kepada Allah. Doa punya kekuatan, dan kekuatan doa itu bisa mengubah takdir,” tegas Ustad Hakam. ( )
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN