MAKSIAT MEMBAWA NIKMAT

Maksiat Membawa Nikmat


MANUSIA paling mudah menjalankan perintah Allah SWT, tetapi manusia akan mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada perintah untuk menjauhi larangan-larangan Allah SWT.

Hal itu diungkapkan, Ustad Mulham dalam kultum sholat tarawih di Mushollah Al Jannah, Kota Tangerang, menjalani kehidupan tidaklah mudah, banyak godaan dan rintangan.   

“Orang pergi tunaikan sholat di masjid atau mushollah mau-mau saja, tapi usai sholat, kadang lupa. Masih berbuat maksiat, saat tidak lagi di tempat ibadah,” katanya pada Sabtu 19 Juli 2014.

Menurutnya, menjauhi larangan-larangan Allah SWT adalah pekerjaan yang sangat berat. Bukan pekerjaan yang ringan. Butuh usaha yang bersungguh-sungguh dan tekad perjuangan yang kuat. 

Semua apa yang dilarang oleh Allah itu berbau nikmat. Syetan setiap hari menggoda manusia, menggoda agar mau mengikuti nafsyu, masuk ke dalam lingkaran syetan. 

(sketsa by budi susilo)
“Yang maksiat-maksiat biasanya nikmat. Misalnya meminum miras, atau ngomongin orang (gibah) rasanya enak. Nah ini biasanya sering dilakukan oleh ibu-ibu, kalau bisa di bulan puasa ini jangan lagi,” urainya. 

Karena itu, melalui bulan ramadhan ini, setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa ramadhan. Melalui puasa, manusia akan belajar, mampu mengasah keimanan dan ketakwaan pada Allah.

Puasa memberi pelajaran penting, untuk mengendalikan hawa nafsu yang merusak. Lewat puasa, hawa nafsu manusia bisa terarah dan dikendalikan, sehingga mampu menjaga diri dari godaan syetan. 

Selama ini, mereka yang masih jarang beribadah dan sering bermaksiat, maka ada kesempatan untuk melakukan perbaikan di bulan ramadhan ini. “Hanya orang-orang yang bertakwa yang bisa mengindari dari perbuatan maksiat,” tegasnya. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN