GALI ILMU SAMPAI MATI

Gali Ilmu Sampai Mati

MANUSIA diciptakan Allah, diberikan akal pikiran agar mampu mendalami ilmu pengetahuan. Pemberian akal ke manusia menjadi pembeda dengan makhluk yang lain seperti hewan dan tumbuhan yang tak diberi akal.

Melalui akal, kata Ustad Qosasih Fathoni, manusia akan mengenal ilmu pengetahuan. Dan lewat modal ilmu pengetahuan ini, maka manusia akan tahu semua ciptaan Allah. Manusia akan mampu menyimpulkan bahwa alam semesta ini ada penciptanya. 

Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan dan langit bagaimana ia ditinggikan ? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan ? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan ?.”[1]   

Karena itu, tambahnya, setiap kaum muslim diwajibkan menutut ilmu. Akal yang telah diberikan oleh Allah harus dipakai untuk nilai-nilai kebaikan, mencari ilmu pengetahuan demi keselamatan di dunia dan akhirat. 

“Orang yang mencari ilmu itu akan diangkat derajatnya, ketimbang mereka yang kerjanya hanya ibadah semata tanpa mengisi dengan mencari ilmu,” ujarnya saat kutbah Jumat, di Masjid Jami Ibadillahish Sholihin, Jalan Cokroaminoto Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang Banten, 3 Oktober 2014.

Rajin ke perpustakaan maka akan pandai (sketsa by budi susilo)

Sebenarnya ilmu pengetahuan itu bukan satu-satunya faktor kesuksesan orang. Kecuali ilmunya diimbangi dengan agama. Sebaiknya, manusia harus punya ilmu pengetahuan dan juga agama. “Kalau tidak ada ilmu dan agama, hidupnya akan terombang-ambing,” ujar Fathoni.  

Menurutnya, ilmu dengan agama harus berjalan beriringan. Satu sama lain harus salin mengisi. Sebab bila ilmu berdiri sendiri tanpa dilandasi agama maka ilmunya akan membawa kehancuran bagi kehidupan. “Ilmu tanpa agama, yang muncul akan hanya mengikuti hawa nafsu saja,” katanya.  

Begitu pun, agama tanpa diselimuti ilmu maka tujuan beragamanya akan hilang lenyap, agama akan menjadi malapateka bagi penganutnya, tersesat pada jalan yang gelap. “Orang beragama tanpa pakai ilmu, pasti akan melenceng, akidahnya akan lemah,” tutur Ustad Fathoni.

Pandangan Islam mengenai ilmu, begitu menjunjung tinggi[2]. Karena ilmu pengetahuan itu juga dianggap sangat penting. Misalnya, sholat tanpa disertai ilmu maka sholatnya akan hanya sekedar ikut-ikutan saja. 

“Terdepan dalam sholat adalah ilmu. Begitu pun ibadah-ibadah yang lain juga memerlukan ilmu,” tegas Ustad Fathoni yang kini bermukim di daerah Gondorong, Cipondoh, Tangerang Banten.

Manusia ditempatkan di planet bumi dan diberi akal agar mampu berpikir, mempertahankan hidup dan berbuat amal untuk modal di kehidupan akhirat. Semua kekayaan alam yang disediakan oleh Allah di bumi bisa dimanfaatkan oleh manusia dengan menggunakan ilmu.[3]

“Kekayan alam yang diciptakan Allah dipakai dengan ketentuan yang benar, tidak membabi buta dan merusak. Harus dihindari perbuatan negatif ini supaya manusia bisa jauh dari sifat sombong, rakus, dan tamak,” urainya. ( )



[1] Al Quran surah Al Ghaasyiyah (Hari Pembalasan), surah Makkiyyah.
[2] “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan.” (hadis riwayat Ibnu Abdil Barr)
[3] “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga.” (hadis riwayat Turmudzi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN