HIEW KAU TANJUNG SELOR | KABUPATEN BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA

Kue Pemersatu Warga 
yang Membawa Keberuntungan

Setiap jelang perayaan imlek, ada sebuah makanan yang tidak pernah absen di meja makanan warga masyarakat tionghoa Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Bagi masyarakat tionghoa Tanjung Selor, makanan ini dinamakan Hiew Kau atau yang dalam bahasa sehari-harinya disebut kue keranjang, meskipun model kuenya tidak seperti keranjang. 

Kue ini bentuknya melingkar, dibungkus plastik bening transparan. Kala kuenya menempel di permukaan lidah, rasa yang muncul ialah manis. Daya tahan kue ini terbilang awet sampai berhari-hari.

Kalau di Pulau Jawa, jenis makanan ini serupa dengan dodol legit atau jenang. Menurut, Ketua Lembaga Pelestarian Tradisi Tionghoa Tanjung Selor, Satya Bahari, makanan kue ini sering dihidangkan dalam perayaan imlek.

“Dihidang dalam meja makan keluarga, atau bisa juga untuk pelengkap sesajen di klenteng-klenteng,” ujarnya kepada saya, di kediamannya di Jalan Kolonel Soetadji, Tanjung Selor Hilir, Rabu 18 Februari 2015 pagi.

Dua buah kue Keranjang Hiew Kau Tanjung Selor Kabupaten Bulungan provinsi Kalimantan Utara pada Rabu 18 Februari 2015 jelang imlek. (photo by budi susilo)

Pembuatan kue keranjang butuh proses lama, terbuat dari bahan tepung ketan, gula pasir, gula merah dan santan kelapa. 

Karenanya, tambah dia, orang-orang Tionghoa Tanjung Selor di jaman sekarang, sebagian besar sudah tidak bisa lagi membuat Hiew Kau, karena kesibukannya yang padat. 

“Dulu waktu saya kecil, orang tua saya sering membuat. Sedangkan generasi jaman-jaman sekarang sudah tidak lagi. Ini saja saya beli dari luar Kalimantan. Didatangkan langsung dari Surabaya,” ujar bapak empat anak ini.

Kue keranjang yang hadir dalam tahun baru imlek, Gong Xie Fat Chai, dipercaya masyarakat tionghoa Tanjung Selor sebagai sarana pengikat persatuan warga dan memupuk rasa kebersamaan. 

“Satu kue Hiew Kau bisa dimakan beberapa orang. Bisa dipotong, dibagi-bagi ke banyak orang,” kata Abay, nama sapaan lain dari Satya Bahari. 

Kue Keranjang Hiew Kau Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Rabu 18 Februari 2015 (photo by budi susilo)

Selain itu, ujarnya, kue Hiew Kau dianggap makanan yang diyakni membawa keberuntungan dalam segala hal, baik itu keberuntungan dalam sisi kehidupan pribadi, maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada bagian tengah kue, ditempel sebuah kertas merah bulat yang bertuliskan tinta emas dengan sebutan Fu. Makna dari kata Fu ini adalah keberuntungan. 

Menurut Abay, penempelan kata Fu di kue keranjang ibarat doa bagi masyarakat tionghoa Tanjung Selor. Diharapkan, mereka yang memakan kue Hiew Kau dalam sehari-harinya akan memperoleh keberuntungan yang tiada henti-hentinya. 

“Sekarang tahunnya Kambing. Tahunnya kerja keras, harus tangguh. Berani menghadapi tantangan. Tidak boleh menyerah walau kemarin kita diterjang bencana banjir,” tutur pria kelahiran 11 Mei 1950 ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN