TANJUNG SELOR BANJIR 7 | KABUPATEN BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA

Banjir Melanda 
Widywati Kehilangan Kursi Medis Gigi

Kala itu, gedung Puskesmas Tanjung Selor tampak ramai oleh orang-orang. Mereka ini semuanya tenaga medis dan perawat yang sedang bekerja-bakti membersihkan lumpur dan genangan bekas banjir, Sabtu (14/2/2015) siang.  

Satu di antara mereka, Widyawati (36), Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, mengatakan, puskesmas terendam air banjir setinggi 70 centimeter. “Terpaksa puskesmas tidak beroperasional. Selama banjir, kami semua pindah tugas di Gedung Wanita,” katanya.

Ia menjelaskan, banjir membawa dampak yang buruk, sebab beberapa alat-alat kesehatan puskesmas ada yang rusak. Tetapi secara pasti, belum diinventarisir berapa total kerugiannya. “Yang pasti kursi gigi kami rusak, terendam banjir. Harganya hampir puluhan juta,” ujar Widyawati. 

Tak hanya mereka yang berprofesi di bidang kesehatan, banjir luapan Sungai Kayan yang melanda Kecamatan Tanjung Selor pun membuat pedagang kecil seperti Mustofa (35) sedih. Karena pria asal Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) ini harus mengalami kerugian sebesar Rp 1 juta.

Selama banjir melanda Kecamatan Tanjung Selor, Mustofa yang sehari-harinya menggeluti sebagai pedagang kaki lima harus sibuk mencari tempat yang aman. 

Mustofa bertopi coklat sedang memperbaiki gerobak es kelapanya di Jalan Kolonel Seotadji Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara pada Sabtu 14 Februari 2015. Selama banjir jalanan ini digenangi air sampai ketinggian 90 centimeter. (photo by budi susilo)

Dia tidak berdagang selama tujuh hari dan meninggalkan gerobaknya yang biasa ditaruh di Jalan Kolonel Soetadji. 

“Gerobak saya rusak berat. Buah-buah kelapa saya juga ada yang hanyut. Saya menganggur tujuh hari. Kalau dikira-kira saya mengalami kerugian,” katanya. 

Tak hanya Mustofa, ada juga Aping (42), pemilik toko material bangunan di Jalan Kolonel Soetadji, mengalami hal yang sama. Usai banjir surut, dia sudah menghitung-hitung kerugian tokonya, yang sempat kena rendaman air banjir setinggi 60 centimeter. 

“Saya mengalami kerugian sampai Rp 200 juta. Empat hari saya tidak berdagang. Barang-barang jualan saya seperti seng, papan triplek, kertas-kertas semuanya rusak. Barang tidak bisa lagi dipakai,” urai pria kelahiran Tanjung Selor ini, yang sedang mengisi waktunya dengan bersih-bersih toko. 

Tempat lain, Telkomsel Kabupaten Bulungan pun harus mengeluarkan kocek sekitar Rp 300 juta. Dana ini digunakan untuk biaya operasional bencana banjir dan pemulihan pasca banjir Bulungan.

“Banjir membuat aliran listrik mati. Makanya kami membutuhkan banyak mesin genset supaya menara sinyal tetap hidup,” ujar Subhan, Penjabat Manager Network Service Telkomsel Area Kota Tarakan.

Selama banjir melanda, ungkap Subhan, menara sinyal Telkomsel di seluruh Kabupaten Bulungan memakai 10 mesin genset yang didatangkan dari Berau Kalimantan Timur. “Total keseluruhan menara sinyal di Kabupaten Bulungan berjumlah 23 menara,” katanya.

Pria kelahiran Makassar ini menambahkan, pengiriman mesin genset dari Berau dan operasionalisasi mesin genset memerlukan bahan bakar dan tenaga lapangan yang tidak murah biayanya. 

“Waktu awal banjir, menara sinyal yang hidup hanya tiga menara saja dari total keseluruhan 23 menara. Mati bukan karena rusak, tetapi tidak dapat aliran listrik,” kata Subhan. 
    
Bencana banjir yang merendam beberapa tempat di Kabupaten Bulungan berasal dari luapan Sungai Kayan. Debit airnya yang melimpah tumpah ruah ke daratan yang dilewati Sungai Kayan. 

Satu di antara yang terparah adalah daerah Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, termasuk wilayah ibu kota Bulungan, Tanjung Selor pun kena imbasnya. Kemunculan banjir di Tanjung Selor sudah terlihat sejak Minggu 8 Februari 2015, beberapa ruas jalan raya digenangi air banjir. 

Banjir di Kecamatan Tanjung Selor telah usai. Debit air Sungai Kayan telah merendah. Tetapi yang belum usai adalah kerja keras dalam membenahi pasca genangan banjir Tanjung Selor. Sabtu pagi, seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bulungan, Polresta dan Kodim Bulungan melakukan kerja bakti membersihkan sampah-sampah, lumpur, dan bebatuan kerikil bekas banjir.

“Kondisi daerah kita masih darurat  banjir. Kita butuh kebersamaan. Bangkit bersama, benahi sama-sama. Terima kasih yang sudah mau ikut berpartisipasi kerja bakti bersih-bersih pasca banjir,” ujar Bupati Bulungan, Budiman Arifin saat di temui di Lapangan Agatis Kecamatan Tanjung Selor. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN