BUSANA BERBAHAN LIMBAH SAMPAH | TANJUNG SELOR | KALIMANTAN UTARA

Fashion Show Busana Limbah Sampah

Lenggak-lenggok di bawah terik mentari pagi para siswi Sekolah Menengah Atas Negeri tidak gerogi berjalan mengenakan busana yang terbuat dari daur ulang sampah.

Inilah kesan yang terpancar saat digelarnya fashion show busana ramah lingkungan yang diperlihatkan anak-anak muda di lapangan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tanjung Selor, Jalan Kolonel Soetadji, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

“Keren. Benar-benar kreatif. Busananya berbeda dari biasanya. Tidak ada ditempat lain,” ujar Ihsanul Fikri (15), pria kelahiran Tanjung Selor di sela-sela menonton parade busana itu, pada Rabu 1 April 2015 pagi.

Pengamatan Tribunkaltim para model semuanya adalah kaum perempuan. Berjumlah ada puluhan orang. Model busananya berwarna-warni, memancarkan warna cerah dengan bentuk yang unik.

Satu di antara model itu, Ellen Stefani (15), mengenakan busana mirip tokoh dongeng animasi Cinderella. Pakaiannya terbuat dari kertas bekas majalah dan koran serta kertas kardus bekas dari sebuah produk mie instan.

Model-model cantik berbusana pakaian yang terbuat dari limbah sampah pada Rabu 1 April 2015. Busana ini merupakan karya dari para pelajar Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.

“Saya membuatnya tidak sendiri. Yang merancang saya dan dua teman saya. Kreasinya dari kami semua, diambil dari bahan-bahan yang tidak terpakai lagi,” kata perempuan kelahiran 4 Desember 1999 ini.

Senada, Saisar Wati Hanifah (16) pun membuat busana ramah lingkungan dari potongan kain-kain bekas dengan asesoris dari tutup botol plastik minuman kemasan. 

“Saya dibantu teman saya juga. Membuatnya butuh lima hari. Dipakai enak saja tapi khusus untuk dipakai di musim kemarau saja,” ujar gadis kelahiran Tarakan ini.

Atas usaha itu tentu saja akan membantu Tanjung Selor dari tercemarnya sampah-sampah. Mengingat belakangan ini, jumlah sampah rumah tangga di Tanjung Selor semakin menumpuk mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk.

Mengacu pada data Dinas Kebersihan Kabupaten Bulungan, saat luapan banjir Sungai Kayan melanda Tanjung Selor pada Februari lalu, volume sampah yang mengotori Tanjung Selor mencapai 3.845 meter kubik. 

Melihat langkah kreativitas tersebut, Bupati Bulungan Budiman Arifin sangat mengapresasi karya-karya itu. Karena pembuatan fashion art tersebut juga bagian dari kampanye kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam. 

“Yang mereka buat akan menjadi lebih banyak manfaat. Sampah-sampah yang tidak terpakai bisa dijadikan barang bernilai,” tuturnya.

Ditambahkan, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Sunjono menuturkan, program daur ulang sudah dicanangkan pihak sekolah sejak tahun 2014. Sekolah sangat mendukung agar para siswa-siswi terpacu untuk mencintai lingkungan dengan bukti membuat barang-barang dari bahan limbah sampah. 

“Sampai sekarang produknya masih dipakai sendiri tetapi jangka panjangnya akan kita komersilkan. Ya kita tergantung dari selera pasarnya itu bagaimana,” ujarnya. ( )

Sumber: Koran harian Tribun Kaltim terbit pada hari Kamis 2 April 2015 dan portal Tribunkaltim.co  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN