MASJID HABIB AHMAD AL KAFF TANJUNG SELOR

Cikal Bakal Dakwah Islam

KERAMAIAN Masjid Habib Ahmad Al Kaff begitu mencolok saat Jumat 26 Juni 2015. Maklum, kala itu bertepatan momen ibadah sholat jumat. Terlihat sebagian besar pria-pria berkopiah dan bersarung mewarnai masjid siang itu. 

Masjid yang berlokasi di perkampungan Arab Tanjung Selor itu, memiliki cerita cikal-bakal pendirian masjid yang direstui secara resmi oleh Kesultanan Bulungan, yang kala itu lokasinya ada di seberang Tanjung Selor, yakni Tanjung Palas. 

Lokasi awal masjid itu bukanlah di Jalan Imam Bonjol seperti yang sekarang ini, namun berada di Jalan Sudirman Tanjung Selor pinggiran Sungai Kayan yang kini lahannya sudah berdiri sebuah bangunan Koperasi Kodim. 

Itulah kisah yang diungkapkan oleh Said Muhammad Saleh Al Jufrie, Ketua Masjid Ahmad Al Kaff saat ditemui usai sholat jumat di kediamannya, yang jaraknya sekitar 100 meter dari masjid itu.

Kata dia, menambahkan, kemunculan masjid awalnya digawangi oleh Achmad Al Kaff. Pria pengusaha ini mewakafkan sebuah lahan tanah yang fungsinya dijadikan sebagai kegiatan ibadah dan dakwah Islam. 

Tampilan depan Masjid Habib Ahmad Al Kaff Tanjung Selor Kalimantan Utara

Tidak heran, bila ada sosok Achmad Al Kaff di Bulungan karena pada tempo doeloe Kabupaten Bulungan telah dihuni pendatang berasal dari negeri arab seperti disinggung dalam bukunya L.W.C Van Den Berg, yang berjudul Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara bahwa masyarakat Arab Hadramaut telah ada di Keresidenan Pantai Selatan, Timur Borneo, termasuk Bulungan.     

“Dokumen salinan surat wakaf-nya ada. Yang disetujui oleh Sultan Muhammad Kaharuddin sebagai controleur to Bulongan,” ujar Haji Abang, panggilan akrab Said Muhammad Saleh Al Jufrie.

Dia masih menyimpan surat wakaf bersejarah itu, masih asli yang di tandatangai oleh juru tulis Kesultanan Bulngan, bernama M. Ghodal, yang terjadi pada 15 Agustus 1951 masehi. 

Bunyi sebagian surat wakaf itu, yakni Di-Bulongan pada 1 Hari Bulan Rabiulaachir, tahun 1304. Bahwa adalah saja Sd. Achmad bin Mohsen Alkaff telah mengaku serta saja lafadzkan dengan saja punja lidah jang saja mewakafkan satu mesdjid serta tanahnja dan apa2 jang ada diatas itu tanah telah mengaku saja Sd. Achmad bin Mohsin Alkaff jang saja semrpurna akal dan baik badan tiada terpaksa satu mesdjid djami jang telah masjhur di Tanjung Selor.
 
Hal itu pun juga diperkuat dengan terbitnya surat keterangan izin mendirikan masjid di Tanjung Selor dari Sultan Bulungan. Berikut isi suratnya, Bahwa oleh kita Seri Paduka Tuan Sultan Muhammad Kaharuddin jang mempunjai tachta keradjaan didalam kandang daerah negeri Bulongan dan Tidung memberi surat keterangan ini izin dan permisi pada Sd. Achmad bin Mohsen Alkaff akan mendirikan satu Masjid dseberang di-Tandjung Selor dikampung dagang yang dibuat wagaff mendirikan sembahjang Djumat dan sebahjang Hari Raja diatas tanah watasan Sd. Achmad Alkaff sendiri tiada tersangkut satu apa2 keadanja itulah adanja. 

Suasana interior Masjid Habib Ahmad Al Kaff Tanjung Selor Kalimantan Utara

Kian lama, hari terus bergulir, kehidupan daerah Tanjung Selor semakin ramai penduduk. Masjid yang digunakan sudah dinyatakan tidak representatif dan akhirnya keluar solusi memindah lokasi masjid ke lokasi yang arealnya lebih lapang.

Kejadian itu berlangsung pada tahun 1967 masehi. Saat dipindah, lokasi lahan yang lama itu dialihfungsikan sebagai gudang sembako bagi para tentara Republik Indonesia yang didatangkan dari Jawa Timur. 

“Kami dikasih imbalan uang (oleh tentara) yang tidak banyak. Uangnya kami gunakan untuk keperluan sarana prasarana masjid yang baru,” tutur, Haji Abang, pria kelahiran Tanjung Selor ini.   

Namun, sempat pada tahun 1979, masjid diberi sumbangan dari Pemkab Bulungan sebesar Rp 25 juta dan berganti nama menjadi Masjid Al Hidayah. Yang mengubah nama saat itu ialah beberapa orang yang tidak mengetahui sejarah sebenarnya. 

“Kami usulkan ke Depag untuk mengembalikan lagi ke nama asalnya. Dan akhirnya satu tahun kemudian disetujui. Namanya kembali lagi menjadi Masjid Ahmad Al Kaff,” kata Haji Abang. 
 
Menurutnya, masjid itu sangat berguna bagi kegiatan dakwah pendidikan Islam, menjadikan masyarakatnya bermental religi dan sebagai ikon perkampungan Arab Tanjung Selor. 
  
Bagi anda sekalian yang sedang kebetulan berwisata budaya, datang berkunjung ke perkampungan Arab Tanjung Selor. 

Jangan lewatkan kesempatan untuk singgah di Masjid Ahmad Alkaff, yang interior bangunannya menyuguhkan banyak seni kaligrafi dan beberapa photo eksistensi masjid dari masa ke masa. ( )


SUMBER:TribunKaltim Senin 29 Juni 2015 halaman 1 http://kaltim.tribunnews.com/epaper/index.php?hal=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN