HARTA YANG MELILIT WAJAH

Harta yang Melilit Wajah


KALA itu, kutbah jumat di Masjid Agung Istiqomah Tanjung Selor, Kalimantan Utara, menghadirkan penceramah Ustadz Akhmad Ali Atamimi, Jumat 26 Juni 2015. Pria yang saat itu mengenakan busana jubah abu-abu menyampaikan pesan soal zakat kepada seluruh jamaah sholat jumat.

Pesan dia, beruntunglah bagi orang-orang yang membelanjakan hartanya untuk amal kebaikan dengan cara berzakat dan berinfak. Mereka yang memiliki kelebihan harta sadar diri mau menyisihkan untuk hal-hal yang sosial, beribadah karena Allah.

Daratan di muka bumi ini penuh pepohonan dan hewan. Alam di laut pun tumbuh berbagai jenis ikan dan tumbuhan laut yang bisa mendatangkan rezeki bagi manusia. 

Karena kondisi itulah kemudian manusia bisa hidup bertempat tinggal di bumi. “Kita bersyukur tidak hanya sekedar mengucapkan kalimat alhamdulilah,” tuturnya. 

Menurutnya, rasa syukur yang diungkapkan oleh manusia mesti diwijudkan dengan tindakan peningkatan amal kebaikan seperti di antaranya membelanjakan sebagian rezeki dengan sebaik-baiknya. “Tidak boros dan kikir. Belanjakan sebagian harta kita untuk di jalan Allah,” tegasnya.

Masjid Agung Istiqomah Tanjung Selor Kalimantan Utara (photo by budi susilo)

Momen akhir bulan Ramadhan ialah syawal. Saat akan memasuki satu syawal, setiap muslim diharuskan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Orang-orang kaya yang memiliki limpahan harta berkewajiban tunaikan zakat. 

Sebab jelasnya, orang yang beramal karena Allah hartanya tidak akan berkurang. Sebaliknya Allah akan memberikan banyak limpahan berkah, harta akan bertambah diberikan oleh Allah.
Mengutip dalam Al Quran surat At Taubah ayat 103 disebutkan, 

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka adalah shalatlah untuk mereka. Sesungguhnya shalat kamu itu merupakan ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” 

Ayat itu memiliki kandungan makna, bahwa manusia harus mensucikan harta bendanya dengan zakat. Melalui zakat manusia akan merasa sebagai makhluk ciptaan Allah. “Kita terhindar dari penyakit kikir dan berperilaku boros,” ujarnya.

Selain itu, manfaat lain dari zakat tentu saja akan memberikan keseimbangan hidup sebab orang-orang yang lemah tak berdaya akan ikut terbantu. Selama ini, tambahnya, kehidupan manusia berkutat pada soal ritual ibadah semata namun untuk ibadah sosial kurang dilakukan secara maksimal. 

“Kita perlu menyadari zakat itu bukan saja ibadah kepada Allah tapi juga punya nilai ekonomi sosial yang tinggi. Menciptakan kesejahteraan, mengentaskan kemiskinan dan membantu orang-orang lemah,” urainya.

Dalam Al Quran surat Al Imron ayat 180, “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebahilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahahui apa yang kamu kerjakan.” 

Sekali lagi, dia menekankan, jangan takut untuk berzakat. Tidak ada sejarah orang yang telah berzakat, harta benda yang dimilikinya akan habis total. Sebaliknya, orang yang berzakat, jumlah hartanya akan dilipatgandakan oleh Allah. “Jangan takut jatuh miskin karena amal,” tuturnya. 

Sementara bagi orang yang enggan untuk berzakat maka suatu hari pada hari kiamat, harta bendanya akan menjadi bencana. Orang yang kikir akan peroleh siksaan yang pedih. 

Barang siapa yang diberi kekayaan tetapi tidak berzakat, maka di hari kiamat nanti kekayaannya itu akan berwujud menjadi ular berbisa yang akan membelit wajah pemilik harta itu dan kemudian ulat itu akan berkata “Akulah harta mu. Akulah kekayaanmu.” ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN