KOPERASI KOPERASI KALIMANTAN UTARA

Koperasi Itu Seperti Perusahaan 

JELANG peringatan hari Koperasi di Republik Indonesia, pada 12 Juli, saya bersama Maman menyempatkan waktu berjumpa dengan seorang pelaku yang sudah makan asam garam di dunia perkoperasian. 

Tujuan saya bertemu dengan orang itu untuk mengetahui sejauh mana perkembangan koperasi di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara). Orang yang dimaksud ialah Agus Sujarwanto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Koperasi Indonesia wilayah Kaltara.

Saya menemukan dia di kantor koperasinya di Pasar Induk Tanjung Selor Jalan Sengkawit, pada Jumat 10 Juli 2015 siang. Kala saya temui, Agus mengenakan kemeja putih dan menyambut hangat kedatangan saya dan Maman.

Sebuah kegiatan usaha berbasis koperasi di Desa Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan pada Sabtu 11 Juli 2015. Koperasi itu bergerak di bidang produksi kuliner hasil olahan perikanan. (photo by budi susilo) 

Di ruang meja kantornya yang berukuran mungil, Agus bercerita soal dunia koperasi di Kaltara. Kata dia, keberadaan koperasi di Provinsi Kaltara terbilang masih belum maju. 

Sebagian besar fungsi organisasi dan visi misi koperasi belum berjalan baik. Satu penyebabnya ialah niat awal ketika membentuk koperasi bukan didasarkan pada tujuan untuk berbisnis. 

“Kaltara provinsi baru. Perkembangan koperasinya masih jauh. Masih banyak yang belum berjalan,” tutur Agus yang juga menjabat sebagai Kepala Koperasi Ikhtiar Mahabah. 

Menurutnya, ketika awal pembentukan koperasi banyak yang tidak berorientasi industri tetapi lebih kepada kepentingan sesaat, yang berjangka pendek dan yang sifat pembentukannya karena dilatarbelakangi oleh situasi keadaan terpaksa. 

“Ketika ada benturan persoalan, barulah membentuk koperasi. Hasilnya tidak akan berjangka panjang. Yang membentuk dengan terpaksa dan tergesa-gesa tidak akan menghasilkan,” ujar Agus.  

Selain itu, ungkapnya, kegagalan koperasi bisa diakibatkan juga karena hanya berharap memperoleh dana hibah dari donatur swasta atau pun pemerintah tanpa diimbangi keseriusan. “Pemda memberi dana hibah untuk koperasi,” kata Agus. 

Dia menambahkan, bila cita-cita membentuk koperasi hanya bertujuan mengharap kucuran dana dari donatur dan sifatnya konsumtif, maka koperasi tidak akan bisa berjalan secara mandiri, umur koperasinya akan berlangsung singkat. “Hibahnya berhenti, dananya habis akhirnya tidak produktif, tentu saja koperasinya akan ikut mati,” ujar Agus.

Sebaiknya, tutur Agus, koperasi harus dikelola oleh orang-orang yang profesional, fokus dan berjiwa mandiri untuk berwirausaha, mau mengembangkan produksi serta hebat melakukan inovasi. “Koperasi itu identik dengan sebuah perusahaan,” katanya.

Karena itu, dia pun berharap, sebelum orang itu terjun di medan koperasi sebaiknya harus mengikuti pelatihan yang bertema koperasi. Melalui pelatihan diharapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia penggiat koperasi bisa tercapai, menghasilkan tenaga-tenaga profesional. “Ada pelatihan rutin juga. Untuk pengurus sampai para anggotanya,” tegas Agus yang saat itu pernah menekuni sebagai tenaga marketing. ( )

Jumlah Koperasi Kalimantan Utara
1.    Kota Tarakan                   190 koperasi  yang aktif 112 koperasi
2.    Kabupaten Malinau           97 koperasi  yang aktif   64 koperasi
3.    Kabupaten Nunukan       306 koperasi  yang aktif 178 koperasi
4.    Kabupaten Bulungan      138 koperasi  yang aktif   87 koperasi
5.    Kabupaten Tana Tidung   31 koperasi  yang aktif   25 koperasi 

Sumber data: Disperindagkop Provinsi Kalimantan Utara Desember 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN