MENUJU SURGA KEDAULATAN PANGAN KALIMANTAN UTARA

Surga Kedaulatan Pangan

Orang-orang pintar belakangan ini ramai memperbincangkan nasib Republik Indonesia yang pada tahun mendatang, di 2011 hingga 2036 akan mengalami tantangan berat berupa krisis pangan.

SEBAGAI satu di antara solusinya, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) membuat terobosan dengan menggelar kawasan Delta Kayan Food Estate Bulungan seluas 50 ribu hektar sebagai langkah menuju ‘surga kedaulatan pangan’. 

Dipilihnya Kabupaten Bulungan sebagai daerah food estate karena memiliki lahan pasang surut berjenis tanah Aluvial yang sifatnya sangat subur, seperti apa yang pernah dituangkan di lagu Koes Plus yang Kolam Susu, “tongkat kayu dan batu jadi tanaman.”

Saking suburnya, daerah itu kemudian dijadikan tempat favorit bagi para transmigran dari dalam dan luar Kalimantan, yang kini jumlahnya sudah menyentuh angka 2 ribu lebih kepala keluarga dengan luas lahan sawah yang berfungsi mencapai 4.450 hektar.

Sampai-sampai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ditemani Bupati Bulungan Budiman Arifin pun sempat menyambangi tempat itu, untuk melihat secara langsung dan menyapa sebagian besar warga transmigran yang berasal dari pulau jawa.  


Pemandangan luas Tanjung Palas dan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa 5 Mei 2015 pagi. Daerah Kabupaten Bulungan sedang menuju ke arah perubahan pembangunan yang mengandalkan perekonomian berbasis food estate. (photo by budi susilo)

Tidak hanya Gubernur Jawa Tengah, perempuan berkerudung Vivi Yulaswati juga menginjak ke kawasan itu. Vivi yang menjabat sebagai Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia menilai penting Kaltara memiliki food estate.

Kata Vivi, Tanjung Selor sebagai ibukota Provinisi Kaltara berdekatan dengan daerah food estate akan menunjang keberhasilan pembentukan Tanjung Selor menjadi kota baru mandiri di Indonesia. “Membentuk kota yang mandiri dalam memenuhi kehidupan dan kegiatan usaha penduduknya,” ujarnya.

Namun ada satu hal lagi yang jadi catatan, masih menjadi pekerjaan rumah besar dalam pengembangan kemajuan food estate yakni soal kelengkapan infrastruktur yang masih dinilai minim. 

Ketika itu, Fakhruddin Kepala Seksi Prasarana Bappeda Kabupaten Bulungan, mengungkapkan, keberadaan infrastruktur jalan seperti jembatan penghubung dari Tanjung Selor, atau dari Tarakan ke kawasan food estate sangatlah penting.

“Kita tahu sampai sekarang akses ke kawasan food estate masih mengandalkan jalur sungai. Melalui darat belum bisa. Sangat sulit dilalui,”  ujarnya yang kala itu mengenakan seragam dinas hijau.

Padahal, tambah dia, akses luas lalu-lintas dari, dan menuju kawasan food estate memberi banyak manfaat bagi pengembangan industri pertanian. Tanpa kelengkapan infrastuktur, mustahil pertanian food estate akan memberi kemajuan swasembada pangan. 

Kata dia, bila sudah ada jembatan, maka arus distribusi barang pertanian akan semakin maksimal. Program-program pertanian akan berlangsung sukses. Karena itu, pemerintah pusat mesti menyediakan anggaran untuk pembangunan peningkatan infrastruktur, sebab porsi anggaran di daerah tidak mencukupi.

Vivi menanggapi, berdasarkan perencanaan yang telah diumumkan, telah disinggung agenda pembuatan kelengkapan infrastruktur seperti pembuatan jalan Ring Road Bulungan hingga Tarakan dan jembatan Bulan (Bulungan Tarakan). “Lewat pembuatan ringroad nantinya otomatis akan terhubung juga ke kawasan food estate,” ujarnya.  

Ditambahan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kaltara, menjelaskan, daya dukung kegiatan perekonomian yang berbasis food estate akan dilengkapi bangunan pelabuhan bongkar muat barang di Pesawan Tanjung Selor. “Mau mengirim barang hasil pertanian bisa lancar,” ujarnya.

Kata dia, jika sudah ada pelabuhan bongkar muat barang yang memadai nanti arus barang akan mengalami keseimbangan dan harga pasar pun nanti bisa terjangkau. Akan berdampak pada daya beli masyarakat. 

“Kita tidak perlu lagi mengambil barang pangan dari Berau, Samarinda. Kita berahap bisa jadi daerah yang bisa melayani ke hulu. Ekonomi daerah kita bisa bergerak cepat,” ungkapnya. ( )

Desa-desa Yang Masuk dalam Kawasan Food Estate:  

Desa Tanjung Palas Hilir
Desa Teras Nawang
Desa Teras Baru
Desa Tanjung Buyu
Desa Lubek Kapuk
Desa Medeng Beru
Desa Lubek Nangka
Desa Sabanar Baru
Desa Selimau
Desa Tanjung Buka
Desa Salangketo
Desa Sebudak
Desa Salimbatu

SUMBER Data Pemprov Kalimantan Utara 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN