PUSKESMAS PUSKESMAS BULUNGAN

 Andaikan Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah
 
Beberapa perempuan terlihat duduk di ruang tunggu Gedung Puskesmas Tanjung Selor, pada Selasa 7 Juli 2015. Mereka itu ialah para pengunjung yang akan menggunakan jasa pelayanan kesehatan puskesmas.

Puskesmas itu berada di jantung pemukiman warga Tanjung Selor. Setiap waktu aktivitas pelayanan di tempat itu selalu bergeliat, mengingat faslilitas publik tersebut juga melayani beragam konsultasi kesehatan. 

“Anak saya demam. Saya bawa kesini (Puskesmas Tanjung Selor). Jaraknya dekat dari rumah. Rumah saya di Syabanar. Pelayanannya berharga murah. Sangat terjangkau buat saya,” ujar Mardiana 27 tahun, yang kala itu sambil menggendong anaknya yang baru berusia satu tahun. 

Belum lama ini, Bupati Bulungan Budiman Arifin dalam penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan. 

Dia mengatakan, sektor kesehatan diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan model pelayanan dasar yang mudah, merata, dan terjangkau. “Upaya kita untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujarnya.

Para pengunjung Puskesmas Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa 7 Juli 2015 pagi. Terlihat para ibu yang akan mengobati anaknya di Puskesmas Tanjung Selor. (photo by budi susilo)

Namun dalam pandangan dewan, Puskesmas yang selama ini berlangsung di Kabupaten Bulungan mesti diubah konsepnya. Dianggap tidak lagi sesuai dengan kebutuhan manusia yang sudah semakin kompleks dan serba cepat.   

Melalui Ketua DPRD Bulungan, Syarwani menjelaskan, sebagai sasaran dan tujuan pelayanan kesehatan masyarakat di setiap kecamatan, perlu ada perubahan status Puskesmas menjadi Badan Layanan Umum Daerah. 

Kata dia, supaya ada transparansi dan menjunjung tinggi akuntabilitas. “Status Puskesmas terbebas dari eselonisasi. Mengubah kepala puskesmas menjadi direktur puskesmas,” ujarnya.  

Sebuah gedung pelayanan kesehatan masyarakat Puskesmas yang ada di Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Puskesmas itu juga menyediakan klinik bagi para pecandu rokok agar berhenti dari gaya hidup merokok. (photo by budi susilo)



Ditemui terpisah, satu di antara Kepala Puskesmas yang ada di Kabupaten Bulungan Kecamatan Tanjung Selor, Widyawati Agustini mengatakan, penerapan transparansi dan akuntabilitas sudah dilakukannnya sekitar sejak tiga tahun lalu. 

“Kami menerapkan satu pintu. Yang mau bayar sudah ada di satu kasir. Antara bagian keuangan dan tim medis harus profesional,” ungkapnya.

Menurut dia, alasan menerapkan satu pintu untuk menghindari kegiatan manipulasi praktek birkorasi dan keuangan puskesmas.  Sebelumnya digabung, antara fungsi medis dengan kasir adalah sama. “Sekarang dipisah. Kasir mengurusi keuangan dan bertanggungjawab kepada bendahara distribusi,” katanya.

Walhasil, penerapan transparansi dan akuntabilitas tersebut memberi dampak positif. Eksistensi puskesmas jadi lebih tampil prima dan maksimal. Terhitung dari tahun ke tahun, pendapatan puskesmas mengalami peningkatan dan mendapat sertifikasi dari ISO. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN