DILEMA DESA DESA BULUNGAN KALIMANTAN UTARA


Damkar Bukan Kebutuhan Pokok Tetapi Diperlukan

Masyarakat pelosok desa yang ada di Kabupaten Bulungan masih terkendala akses pelayanan publik. Satu di antaranya, Desa Long Peso, Kecamatan Peso, yang belum lama ini terkena bencana kebakaran rumah.

PERISTIWA bencana itu menelan korban 27 kepala keluarga. Amukan si jago merah melahap hampir puluhan rumah, banyak warga yang kehilangan harta bendanya. Satu penyebab besarnya bencana itu akibat desa tidak dilengkapi mobil pemdam kebakaran.

Di tempat lain, seperti di desa-desa yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan pun mengalami hal serupa dengan di Desa Long Peso. Sebenarnya, di kawasan ini tersedia satu mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang ditempatkan di kantor camat itu.

Namun sayang, kondisi mobil pemadam itu mengalami disfungsi. Menurut seorang pegawai kecamatan, mobil dalam kondisi rusak, sebab pada awal mula kedatangan mobil Damkar itu memang sudah tidak bisa digunakan lagi pompa pemadamnya.

Itulah yang diungkapkan oleh Camat Tanjung Palas Utara, Hardiansyah, pada Minggu 2 Juli 2015 lalu, bahwa sebelum dirinya bertugas di Tanjung Palas Utara, mobil sudah tergeletak di kantor camat. “Kata orang yang sudah lama kerja disini, mobil Damkar diberi oleh pemerintah Kaltim, bantuan dari negara Jepang,” ungkapnya.


Sebuah mobil pemadam kebakaran berukuran besar tidak bisa lagi berfungsi. Bangkai mobil pemadam kebakaran itu terparkir di ruang terbuka, belakang kantor Camat Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Rabu 29 Juli 2015 siang. (photo by budi susilo)  

Belum lama ini, pihaknya sudah mengusulkan pengadaan alat Damkar melalui musrembang kabupaten. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan soal penyediaan alat Damkarnya, sebab anggaran Pemkab Bulungan tidak mencukupi.  

Padahal, di kecamatan itu ada enam desa, telah berdiri banyak bangunan rumah pemukiman warga. Suatu saat, walau sangat tidak diharapkan, kemungkinan akan mengalami bencana kebakaran.  

Berdasarkan statistik, jumlah penduduk di Kecamatan Tanjung Palas Utara telah mencapai 8.418 jiwa. Menurut Hardiansyah, jumlah penduduknya terus meningkat dan telah banyak berdiri bangunan rumah pemukiman warga semenjak adanya penggarapan jalan-jalan baru yang layak.  

“Kami butuh Damkar. Mungkin tidak perlu mobil Damkar yang besar. Sediakan saja mobil Damkar yang kecil atau alat damkar portable, yang bisa dibawa dengan mudah, dipindah-pindah. Nanti kami bisa siapkan anggaran perawatan dan operator damkarnya,” katanya.

Belum lama ini, Wakil Bupati Bulungan, Liet Ingai, mengatakan, penggunaan anggaran didasarkan pada kebutuhan primer. Bila melihat bencana kebakaran, peristiwanya tidak selalu rutin. “Mulai dari diri kita sendiri. Kita harus sadar bencana. Harus selalu waspada supaya tidak terjadi kebakaran,” tegasnya.    

Maka anggaran di Pemkab lebih banyak dipakai untuk hal-hal yang mendasar. “Mau ada pengadaan Damkar di tiap kecamatan bisa saja, langkah yang baik. Tapi kita lihat dahulu kemampuan anggarannya sampai sejauh mana, apakah akan mencukupi,” ungkapnya. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN