DESA METUN SAJAU KALIMANTAN UTARA 2

Usai Panen Ditanam Jagung dan Kedelai


Pagi itu, hujan gerimis menggerayangi Desa Metun Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, pada Selasa 26 Januari 2016. Cuaca yang sendu ini menjadi saksi sejarah petani desa yang sedang memasuki masa panen raya, padi ladang seluas 50 hektar.

PEMERINTAH desa merayakannya secara sederhana, membangun tenda kecil dilengkapi dengan makanan-makanan rebus hasil bumi Desa Metun Sajau, seperti di antaranya kacang tanah, singkong, dan beras ketan. 

Di tenda mini itu, berkumpul petani-petani dan para pejabat teras yang ikut hadir di antaranya Penjabat Bupati Bulungan Syaiful Herman, Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Infantri Gema Repelita, dan Komandan Pos TNI Angkatan Laut Tanjung Selor, Lettu Laut D.U Tarigan.

Walau hujan rintik, Penjabat Bupati Bulungan yang didampingi Kepala Dinas Pertanian tidak sungkan untuk turun ke sawah, melakukan gerakan simbolis memetik padi menggunakan senjata tajam yang menyerupai arit.

Saat memberikan sambutan, Penjabat Bupati Bulungan, Syaiful Herman mengatakan, program pertanian yang ada di Metun Sajau terbilang bagus, karena itu pemerintah daerah mendukung penuh. “Lahannya subur. Ini harus bisa dipertahankan. Pertanian di desa ini harus bisa lebih maju,” ujarnya.


Jongfajar Kelana
Panen padi di Desa Metun Sajau Kalimantan Utara (Tribunkaltim)

Melihat potensi yang sudah terbukti itu, tentu saja pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan akan memberikan mesin giling, atau alat perontok padi sebanyak satu unit untuk tahun ini.

“Sudah kami anggarkan baru satu saja. Kemungkinan di tahun 2017 akan kita tambah lagi jadi dua unit,” tutur Syaiful yang juga menginginkan bekas kulit gabah bisa dijadikan pupuk dan makanan ternak.

Di kesempatan yang sama, Kepala Desa Metun Sajau, Heriyanto Siang, menjelaskan, sebagian besar warga Desa Metun Sajau bekerja sebagai petani. Lahan ladang padi yang sudah panen nantinya tidak akan diterlantarkan. “Kami akan bersihkan dulu menjadi lahan kedelai dan tanaman jagung,” ujarnya.

Biasanya, ungkap Siang, penanaman kedelai dan jagung dilakukan usai panen, berlangsung pada bulan April dan Mei ini. Alasan ditanami kedelai dan jagung agar kondisi tanah stabil terlebih dahulu. Sebab tidak mungkin tumbuh bagik, di tanah ladang padi ditanam kembali padi, mesti diberi waktu jeda.

Dia berharap, dengan adanya pertanian yang baik, desa bisa berswasembada beras, tidak akan mengalami bencana kelaparan. Sejauh ini Desa Metun Sajau memiliki potensi kebun kedelai seluas 120 hektar dan tanaman jagung seluas 60 hektar. “Padi itu bisa panen dua kali dalam setahun,” tutur Siang.[1] ( )


[1] Koran Tribunkaltim, “Penjabat Bupati Ikut Panen Padi Metun Sajau: Usai Panen akan Ditanam Jagung dan Kedelai,” terbit pada Sabtu 30 Januari 2016, di halaman 20, di rubrik Tribunkaltara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN