RABU PAGI DI IBUKOTA KALTARA

Rabu Pagi di Ibukota Kaltara


Rabu pagi, langit Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara), berkelir hujan sendu. Angin tak bertiup kencang, hanya membelai halus. Hawa dingin menyentuh kulit tubuh, 3 Januari 2016, untungnya sedang berkemeja kotak-kotak tebal berlengan panjang merah, sedikit terbentengi dari hawa dingin.

TAK ada suara kokok ayam jago, cuit burung-burung liar, apalagi gonggongan anjing perliharaan rumah. Suara manusia-manusia yang mengoceh tentang rencana memasak masakan rumah tangga, nyaris hening.

Kalah dengan berisiknya denting puluhan miliyar air yang jatuh di genteng rumah, berbahan baku seng. Tukang sayur yang biasa gunakan sepeda motor libur ! Mungkin memilih tarik selimut dan lanjut untuk.....

Bayangan pagar besi yang terbias pada lapisan keramik, kembalikan ingatan ke masa silam, yang dahulu akrab tergeletak di lantai rumah kayu tanpa sehelai alas kasur.

Jongfajar Kelana

Sering mendengar keluh kesah, cerita kehidupan pasang surut nasib seseorang yang seperti kubangan air bekas kolam ikan yang ada di depan rumah. Hari ini empang penuh air, esoknya bisa saja berkurang, surut, lapisan tanahnya bahkan sampai terlihat. Itulah semua cerita pagi kala itu di ibukota Kaltara. ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN