HIDUPLAH HIDUP

Hiduplah Hidup

Suara halilintar tiba-tiba menggelegar di siang hari yang bolong. “Jegeeer.” Suaranya mendetum kencang membangunkan aku tidur. 

PADAHAL aku sudah sangat nyenyak, lagi mimpi yang indah, sedang berada di negeri awan yang dipenuhi bidadari-bidadari cantik dan limpahan makanan dan minuman. 

Dibangunkan paksa oleh kehadiran seorang tamu tak diundang, halilintar. Mata aku yang terpejam rapat, kontan melihat ke langit-langit, halilintar yang hadir ke bumi tidak aku lihat wujudnya. 

Halilintar sudah pergi entah kemana. Datang tak bilang, menghilangnya tiada diketahui. Sangat cepat pergi. Aku penasaran seperti apa tadi itu bentuknya. Hanya diketahui bunyinya saja, suara khas halilintar. “Jegeeer.” 

Aku hanya mampu merekam jejak bunyinya saja. Aneh, batin aku dengan penuh rasa penasaran. Awannya cerah berawan. Hujan pun tidak turun ke bumi. Awan tidak gelap mendung, tetapi kenapa ada halilintar. 


“Ada apa gerangan,” tanya aku, yang waktu itu sedang berada di tengah lapangan, berbaring terlentang di kertas kardus coklat bekas bungkus televisi yang aku fungsikan sebagai alas tikar.  

Lalu aku mencoba berdiri. Kemudian berjalan kaki tanpa arah. Karena energi di tubuh masih terasa prima, aku mencoba berlari kencang menghilangkan rasa bosan jalan kaki. 

Aku berlari ke arah tanpa tujuan. Semangat yang membara, aku terus berlari menuju ke suatu tempat yang tak jelas sambil berteriak kata-kata, “Hiduplah hidup. Hiduplah hidup. Hiduplah hidup.”

Selama berlari, aku tiada melihat adanya pepohonan, bukit-bukit dan pegunungan, apalagi berjumpa dengan orang-orang serta binatang, tidak sama sekali. Aku hanya sendiri di muka bumi ini. 

Rasa lelah aku belum juga datang. Aku masih merasa kuat, terus berlari sambil berkata, “Hiduplah hidup.” ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN