LATIHAN PPRC DI KOTA TARAKAN

Langit Juwata Turun ‘Hujan’ Pasukan Militer 


Pagi itu, ada puluhan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang menggendong tas ransel hitam sambil berjalan kaki dengan pola berbaris dua saf. Arah mereka menuju ke landasan pacu Pangkalan TNI Angkatan Udara Juwata Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Rabu 13 April 2016.

Pengamatan Tribun, mereka itu ingin masuk ke dalam sebuah burung besi bernomor 32. Saat ditemui, Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Kolonel Infantri Andi Gunawan, mengatakan, mereka adalah tim khusus elit yang dimiliki TNI. “Mereka akan lakukan terjun payung,” ujarnya. 

Mereka semua, yang berjumlah 28 orang terlihat tidak ada mimik muka yang memancarkan rasa gugup, atau canggung ketika memasuki perut pesawat bertubuh besar itu.

Alat transportasi udara yang digunakan para penerjun payung itu adalah Pesawat C-130 Hercules milik TNI AU yang dilibatkan dalam kegiatan latihan gabungan militer TNI di Kota Tarakan.

Badan pesawatnya yang warna abu-abu ini akan membawa para penerjun payung di ketinggian sekitar 8 ribu kaki. Pasukan terlatih ini akan terjun dari atas ketinggian langit Juwata Kota Tarakan.


Cuaca saat itu sangat bersahabat. Matahari cerah bersinar. Saat yang dinanti-nanti, pesawat  Hercules ini melajukan rodanya, mulai melakukan tinggal landas sekitar pukul 10.56 Wita. Tribun ikut terlibat dalam penerbangan, tetapi tidak ikut dalam terjun payungnya.

Nah, kapasitasnya sebagai Co Pilot Pesawat Hercules, dilakoni oleh Kapten Fahmi, sedangkan yang menempati kursi PIC Pesaawat Hercules ialah Mayor Penerbang Suryo Anggoro.

Di dalam perut pesawat Hercules, tampak seluruh penerjun payung yang menggunakan helm duduk melantai. Dari di antara mereka, terlihat ada yang melakukan gerakan pemanasan dengan melakukan goyangan kedua tangan. 

Sekitar 30 menit kemudian, kala pesawat sudah berada di ketinggian ribuan kaki, seorang komandan yang ada di dalam pesawat memberikan aba-aba, yang memberi kode kepada penerjun payung bahwa pesawat sudah berada di wilayah sasaran penerjunan.

Pintu bagian ekor pesawat mulai terbuka lebar. Kontan, pemandangan luar mulai terlihat dari dalam pesawat. Hiasan awan-awan putih jelas nampak. Daratan bumi yang dilengkapi aliran sungai dan lautan terlihat samar-samar dari ketinggian.


Ketika waktunya tiba, tiada gentar tim pasukan penerjun payung meluncur ke bawah. Penerjun payung turun dalam dua kelompok, yang masing-masing kelompok berjumlah 14 orang. Tidak semua penerjun secara sekaligus terjun ke bawah.

Singkat cerita, aksi pasukan terjun payung lancar tanpa kendala. Pesawat Hercules pun dianggap selesai membawa penerjun payung ke ketinggian ribuan kaki. Saatnya kembali lagi, pesawat menukik ke arah rendah.

Pesawat Hercules kembali ke Pangkalan Udara TNI AU Kota Tarakan. Pesawat Hercules mendarat dengan mulus di pukul 11.52 Wita dan para penerjun payung pun juga melakukan aksinya dengan sukses.

Para penerjun payung berhasil mendarat di lapangan hijau Sepak Bola Pangkalan TNI AU Juwata Kota Tarakan yang turut disaksikan secara langsung oleh Panglima Komando Cadangan Startegis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jendral TNI Edy Rahmayadi.

Pengamatan Tribun, dari mereka para penerjun payung, tidak ada satu pun prajurit yang mengalami celaka. 

Menurut Andi, kegiatan terjun payung merupakan kegiatan unjuk kekuatan pasukan. Sebab sejauh ini, pasukan telah terlatih, mampu melakukan terjun payung secara teruji. Para penerjun sudah dianggap orang-orang profesional di bidangnya.

“Aksi terjun payung kali ini kami hanya lakukan untuk penyegaran saja. Pasukan yang kami terjunkan masuk bagian tim elit, yang memang sudah sangat ahli. Masuk ke bagian Pasukan Pemukul Reaksi Cepat,” tuturnya.[1] ( )


[1] Koran Tribunkaltim, “Daratan Terlihat Samar-samar dari Ketinggian: Tiada Gentar Personel PPRC Meluncur dari Perut Hercules,” terbit pada Kamis 14 April 2016 di halaman 12 para rubrik headline Tribunkaltara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN